Sejarah Nazi Dan Adolf Hitler
Jumat, 09 November 2012
History of Nazi (Sejarah Nazi)
1.Adolf Hitler
Jika kita berbicara tentang NAZI pasti tidak lepas dari satu orang yang paling berpengaruh di dunia ini,yaitu "Adolf Hitler".
Adolf Hitler
dilahirkan di Braunau am Inn, Austria, dekat Jerman pada 20 April 1889. Ayah
Adolf Hitler, Alois Hitler, merupakan seorang pegawai kantor beacukai . Setelah
ayahnya pensiun, keluarga Hitler pindah ke kota Lambach.Ibunya merupakan
keturunan yahudi. Di Kota tersebut terdapat sebuah biara Katolik yang dihiasi
ukiran kayu dan batu yang diantaranya terdapat beberapa ukiran swastika, yang
kemudian menjadi tempat Adolf muda belajar. Adolf Hitler dapat menyesuaikan
dengan baik di sekolah biara tersebut, bahkan konon ia memiliki suara yang
lumayan bagus. Sebagai Adolf muda, ia juga memiliki idola, yaitu biarawan yang
melayani di sekolah biaranya, bahkan ia pernah serius selama 2 tahun
bercita-cita ingin menjadi biarawan. Ketika beranjak dewasa, cita-citanya
berubah ingin menjadi seorang seniman. bahkan ia mencoba untuk mengikuti ujian
masuk perguruan tinggi seni di Wina, Austria namun gagal, dan bahkan ia pernah
menjadi seorang tunawisma di kota ini.
Ketika
Perang Dunia I meletus, Hitler turut serta pada usia 25 tahun sebagai pengantar
pesan dalam pasukan Infantri Resimen Bavaria ke-16, dan ia merupakan salah satu
orang yang paling beruntung di medan pertempuran. Pernah suatu kali resimennya
bertemu pasukan Inggris dan Belgia di dekat Ieper (bahasa Perancis: Ypres),
resimennya kehilangan 2.500 dari 3.000 orang, tewas, luka-luka atau hilang dan
Adolf Hitler lolos tanpa luka sedikitpun dan beberapa kali ia berdiri di satu
tempat dan kemudian berpindah ke tempat lain yang beberapa detik kemudian
tempat dia sebelumnya berdiri kejatuhan bom. Luka pertamanya didapatnya pada
tanggal 7 Oktober 1916 tepat 2 tahun setelah ia terjun kedalam perang, akibat
pecahan mortir di perang di Kota Somme. Ketika gencatan senjata ditanda tangani
pada tanggal 11 November 1918, Hitler sedang dirawat di rumah sakit akibat
terkena serangan gas klorin dari yang mengakibatkan buta sementara. Ketika itu
Hitler menjabat sebagai kopralinggris .
Hitler
pernah menjadi seorang pegawai penyiasat tentera di Munich dan terlibat dengan
penyiasatan tentang aktiviti Parti Pekerja German.Disitu Hitler mula
berkecimpung dalam politik secara tidak langsung. Hitler kemudiannya
berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengerusi kepada Parti
Pekerja German pada bulan Julai 1921. Hitler kemudiannya menukar nama Parti
Pekerja German kepada Nationalist Socialist German Workers Party (NSDAP)
ataupun parti Nazi. Perlahan-lahan parti Nazi terbentuk dengan logo swastika,
membenruk pasukan penguatkuasa yang dikenali sebagai 'storm troopers' dan anti
Yahudi. Hitler mengecam secara mutlak Perjanjian Perdamaian Versailles dan
mereka yang terlibat dengannya. Pada bulan November 1923, Hitler melancarkan
'putsch' percubaan rampasan kuasa di Munich tetapi gagal. Akibat dari itu,
Hitler telah dipenjarakan di penjara Landesburg dan apabila dia keluar, Hitler
menjadi lebih arif dalam selok belok politik. Hitler masih mengamalkan taktik
kekerasan tetapi pada masa yang sama Hitler menjalin hubungan erat dengan pihak
konservatif yang ingin menggunakannya sebagai alat menentang ancaman komunis.
Hitler
kemudiannya menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai, dan
menukar nama parti kepada parti Nazi 'National Socialist German Labour Party'.
Hitler membentuk dasar anti yahudi, anti demokrasi dan kepercayaan kepada kuasa
mutlak. Hitler menjalankan dasar memberi sedikit keistimewaan kepada mereka
yang menyokong, mengancam mereka yang menentang dan propaganda bersifat
patriotik kepada orang awam.
Hanya pada
tahun 1929 parti Nazi memenangi majoriti dalam pengundian bandar Coburg, dan
kemudiannya memenangi pengundian daerah Thuringia. Bagaimanapun semenjak 1928,
Nazi memenangi daerah demi daerah secara berterusan. Dalam pengundian parlimen
Reichstag 1928, parti Nazi memenangi 809,000 undian. Pada tahun 1930, parti
Nazi memenangi 6,401,016 undi untuk perwakilan Nazi, sementara tahun 1932
sebanyak 13,732,779. Walaupun tidak mendapat majoriti, ini merupakan bukti
keberkesanan pengaruh Hitler. Selain itu, sokongan kepada Hitler disebabkan
banyak perkara lain termasuk kemelesetan ekonomi yang tenat akibat pembayaran
pampasan perang, penghinaan oleh Perjanjian Perdamaian Versailles, dan
keinginan oleh rakyat Jerman untuk mempunyai seorang pemimpin yang dapat
membawa mereka mencapai kembali kegemilangan yang lampau.
Ekonomi
Jerman yang musnah akibat inflasi 1929 - 1934 dan kadar pengangguran sehingga
7,000,000 menyebabkan seluruh industri berhadapan dengan kegagalan dan menjadi
muflis. Sepanjang 1930 dan sehingga 30 Januari 1933, undian parti Nazi
meningkat secara berterusan dan Presiden Paul von Hindenburg akhirnya melantik
Hitler sebagai Perdana Menteri 'Chancellor'. Hitler menggunakan kedudukannya
sebagai Chancellor untuk menghapuskan penentang-penentangnya. Pada malam yang
dikenali sebagai Malam Pisau Panjang "The Night of the Long Knives"
Hitler membunuh semua penentangnya dalam parti Nazi. Hitler juga menyalahkan
Komunis dan Yahudi atas kelembapan ekonomi dan berjaya meraih sokongan angkatan
tentera dengan melaksanakan polisi melengkapkan peralatan senjata Jerman.
Ketika Perang Dunia I meletus, Hitler turut serta pada usia 25 tahun sebagai pengantar pesan dalam pasukan Infantri Resimen Bavaria ke-16, dan ia merupakan salah satu orang yang paling beruntung di medan pertempuran. Pernah suatu kali resimennya bertemu pasukan Inggris dan Belgia di dekat Ieper (bahasa Perancis: Ypres), resimennya kehilangan 2.500 dari 3.000 orang, tewas, luka-luka atau hilang dan Adolf Hitler lolos tanpa luka sedikitpun dan beberapa kali ia berdiri di satu tempat dan kemudian berpindah ke tempat lain yang beberapa detik kemudian tempat dia sebelumnya berdiri kejatuhan bom. Luka pertamanya didapatnya pada tanggal 7 Oktober 1916 tepat 2 tahun setelah ia terjun kedalam perang, akibat pecahan mortir di perang di Kota Somme. Ketika gencatan senjata ditanda tangani pada tanggal 11 November 1918, Hitler sedang dirawat di rumah sakit akibat terkena serangan gas klorin dari inggris yang mengakibatkan buta sementara. Ketika itu Hitler menjabat sebagai kopral.
Hitler kemudiannya menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua parti, dan menukar nama parti kepada parti Nazi 'National Socialist German Labour Party'. Hitler membentuk dasar anti yahudi, anti demokrasi dan kepercayaan kepada kuasa mutlak. Hitler menjalankan dasar memberi sedikit keistimewaan kepada mereka yang menyokong, mengancam mereka yang menentang dan propaganda bersifat patriotik kepada orang awam.
Hanya pada tahun 1929 parti Nazi memenangi majoriti dalam pengundian bandar Coburg, dan kemudiannya memenangi pengundian daerah Thuringia. Bagaimanapun semenjak 1928, Nazi memenangi daerah demi daerah secara berterusan. Dalam pengundian parlimen Reichstag 1928, parti Nazi memenangi 809,000 undian. Pada tahun 1930, parti Nazi memenangi 6,401,016 undi untuk perwakilan Nazi, sementara tahun 1932 sebanyak 13,732,779. Walaupun tidak mendapat majoriti, ini merupakan bukti keberkesanan pengaruh Hitler. Selain itu, sokongan kepada Hitler disebabkan banyak perkara lain termasuk kemelesetan ekonomi yang tenat akibat pembayaran pampasan perang, penghinaan oleh Perjanjian Perdamaian Versailles, dan keinginan oleh rakyat Jerman untuk mempunyai seorang pemimpin yang dapat membawa mereka mencapai kembali kegemilangan yang lampau.
Ekonomi Jerman yang musnah akibat inflasi 1929 - 1934 dan kadar pengangguran sehingga 7,000,000 menyebabkan seluruh industri berhadapan dengan kegagalan dan menjadi muflis. Sepanjang 1930 dan sehingga 30 Januari 1933, undian parti Nazi meningkat secara berterusan dan Presiden Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Perdana Menteri 'Chancellor'. Hitler menggunakan kedudukannya sebagai Chancellor untuk menghapuskan penentang-penentangnya. Pada malam yang dikenali sebagai Malam Pisau Panjang "The Night of the Long Knives" Hitler membunuh semua penentangnya dalam parti Nazi. Hitler juga menyalahkan Komunis dan Yahudi atas kelembapan ekonomi dan berjaya meraih sokongan angkatan tentera dengan melaksanakan polisi melengkapkan peralatan senjata Jerman.
Wilayah Taklukan NAZI
2
Wilayah taklukan Nazi Jerman
- Austia (Maret 1938)
- Cekoslovakia
- Polandia (September 1939)
- Denmark (April 1940)
- Norwegia (April 1940)
- Belanda (Mei 1940)
- Belgia (Mei 1940)
- Liksemburg (Mei 1940)
- Prancis (Juni 1940)
- Yunani (April 1941)
- Yugaslovakia (April 1941)
- Dan beberapa wilayah di Afrika Utara
Kekejaman NAZI
3
KEKEJAMAN NAZI
Perang Dunia ke-2 lebih dari sekadar
perang, perang ini juga sebuah upaya menyeluruh untuk melakukan pembantaian dan
pemusnahan bangsa. Dimulainya perang ini ini didasarkan pada kebijakan “ruang
hidup” rasis Hitler.
Ketika tentara sekutu membebaskan wilayah-wilayah bekas jajahan Nazi, pemusnahan etnis kejam yang dilakukan oleh tentara Nazi di kamp-kamp penampungan pun terungkap. Sebelas juta manusia telah dibunuh dengan dengan cara pemusnahan masal yang mengerikan, dan sedikit dari mereka masih hidup dalam keadaan mengenaskan. Kekejaman semacam ini memperlihatkan besarnya bencana yang diakibatkan oleh rasisme Darwin. |
Hitler menyatakan bahwa wilayah
Jerman saat itu tidak cukup lagi bagi bangsa Jerman dan bahwa ras Aria tengah
terhimpit di wilayah ini. Dia kemudian berpendapat bahwa mereka harus menduduki
negara-negara Eropa Timur dan menjadikan tempat tersebutLebensraum, atau
“ruang hidup,” bagi rakyat Jerman. Puluhan juta orang yang sudah menghuni
tempat ini menghadapi pembantaian kejam.
Tentara Nazi melakukan pembantaian
besar-besaran di setiap wilayah yang mereka duduki di Eropa Timur. Terutama
sekali, mereka melakukan tindakan tanpa kenal ampun terhadap bangsa Yahudi,
Gipsi, Polandia, dan Slavia, kelompok yang mereka anggap lebih rendah daripada
mereka.
Satuan SS Nazi khusus yang dibentuk
terutama untuk mengadakan pembantaian ini mulai membunuh semua kelompok sasaran
mereka, terutama bangsa Yahudi. Semua wilayah yang sudah diduduki dipenuhi
jenazah yang tewas dan orang-orang selamat yang meratapi mereka. Para pendeta
dan tempat-tempat ibadat merupakan sasaran yang paling disukai oleh Nazi.
Mereka membakar dan menghancurkan semua gereja dan membunuh para agamawan.
Pada tahun 1943, makin jelas bahwa Nazi
akan kalah perang. Di Stalingrad, bala tentara Hitler menderita kekalahan telak
di tangan angkatan bersenjata Soviet. Setelah bencana ini, bangsa Jerman juga
kalah dalam perang lainnya di wilayah Kursk, peristiwa yang dikenal sebagai
perang tank terbesar dalam sejarah. Kekalahan kini tidak dapat dielakkan. Namun
para anggota Nazi, walaupun menarik diri, tetap meneruskan pembantaian.
Bertindak atas perintah Hitler, mereka menghancurkan semua wilayah yang mereka
lewati dan membunuh rakyat sipil. Pasukan Jerman meninggalkan jutaan mayat dan
orang yang selamat yang meratapi saudaranya.
Saat pasukan Sekutu mencapai Berlin,
jatuhnya Nazi tidak dapat lagi dielakkan. Namun, pasukan Tentara Merah yang
memasuki Berlin menjadi wakil paham kekerasan yang lain lagi. Dalam tahun-tahun
berikutnya, sudah demikian jelas bahwa tentara Stalin tidak kalah kejam dan
bengisnya dibandingkan dengan tentara Hitler. Hampir sama saja jumlah orang
yang binasa di barak tawanan Stalin. Di wilayah yang mereka duduki,
serdadu-serdadu Stalin melakukan pembantaian yang serupa dengan kekejian
serdadu Nazi.
Tindakan gila yang dikenal sebagai
Perang Dunia II meminta korban nyawa 55 juta orang. Dunia telah menjadi saksi
bagi bentuk lain upacara setan yang menumpahkan darah. Padahal, Allah menyuruh
manusia mengikuti jalan damai dan aman, bukan jalan setan:
Kekalahan NAZI
5
Kekalahan NAZI
Pertempuran
Moskow (1941-1942), Kekalahan Besar Pertama Nazi Jerman Dalam Perang Dunia II!
Generaloberst Heinz
Wilhelm Guderian bersama pasukannya dalam Operasi Barbarossa, ketika musim
dingin masih belum tiba dan gerak maju pasukan Hitler masih laju, 20 Agustus
1941
Para tentara Jerman
yang kedinginan berusaha menghangatkan tubuh mereka dalam musim dingin Rusia
yang kejam
Setelah terjebak di
medan lumpur pada musim gugur, kini panzer-panzer Jerman terjebak kembali,
hanya saja kini di medan salju!
Pertempuran
Moskow merujuk kepada upaya pertahanan ibukota Soviet, Moskwa dan serangan
balik terhadap pasukan Jerman yang berlangsung antara Oktober 1941 dan Januari
1942 di Front Timur pada Perang Dunia II.
Pada
tanggal 22 Juni 1941, Jerman dan sekutu-sekutunya menyerang Uni Soviet secara
mendadak. Setelah berhasil menghancurkan sebagian besar kekuatan udara Uni
Soviet pada saat masih berada di daratan, pasukan Jerman berhasil masuk jauh
kedalam wilayah soviet dengan menggunakan taktik perang kilat atau Blitzkrieg.
Divisi lapis baja dengan memakai gerakan menjepit berhasil memerangkap dan
menghancurkan hampir keseluruhan tentara Soviet yang tersisa. Pasukan Jerman
sendiri terbagi menjadi tiga divisi yaitu Divisi Utara yang bertugas untuk
menguasai Leningrad, Divisi Tengah yang bertugas merebut Moskow, dan divisi
Selatan yang bertugas merebut wilayah.
Pertahanan
tentara Soviet sudah berada diujung tanduk, korban yang jatuh begitu banyak.
Tinggal menunggu waktu saja kejatuhan dari Moskow. Pada awal Agustus 1942,
Jerman berhasil merebut Smolensk, sebuah kota strategis pada arah menuju
Moskow. Namun, pertempuran di Smolensk sendiri telah mengakibatkan Jerman harus
menunda serangan ke Moskow sampai akhir September 1941. Keterlambatan ini
sedikit banyak mengganggu strategi perang Blitzkrieg yang mengutamakan kecepata
gerak, dan keterlambatan ini juga yang memberikan waktu cukup banyak bagi
Tentara Soviet untuk mengonsolidasikan diri. Setelah melakukan persiapan, pada
tanggal 2 Oktober 1941, Divisi Tengah dibawah Marshall Fedor Von Bock menyerang
Moskow dengan kode Operasi Topan.
Tentara
Soviet di Front Barat, Front cadangan, Front Bryansk, dan front Kalinin,
mempertahankan wilayah Moskow, mengalami banyak korban namun tetap bertempur
mati-matian. Pada 10 Oktober 1941. Marshall Georgi Zhukov mengambil alih
pimpinan front Barat dan Pertahanan Moskow.
Kota
Moskwa sekarang telah menjadi sasaran bagi serangan udara. Penduduk telah
diperintahkan untuk membangun barikade di jalanan, bahkan pertahanan dibangun
sampai ke wilayah Kremlin sebagai pusat pemerintahan. Pejabat-pejabat
Pemerintahan Soviet, kecuali Stalin,telah pindah ke kota Kuybyshev (Samara,
nama saat ini). Tujuan Stalin untuk tetap tinggal di Moskwa adalah untuk
memberi contoh dan meningkatkan moral pasukan serta penduduk. Untuk menunjukan
keinginan kuat dari tentara Soviet, Stalin pernah memerintahkan tentara Soviet
pada perayaan revolusi 7 November untuk melakukan parade di Lapangan Merah,
dimana pasukan yang melakukan parade berbaris langsung ke garis depan.
Dilain
pihak, Gerak maju Jerman telah mengalami penurunan. Pasukan Jerman sempat
lumpuh sebagian akibat hujan turun, mengakibatkan jalan-jalan yang dilalui
menjadi kubangan lumpur. Pada November 1941, Musim dingin di Rusia di mulai,
masalah jalanan memang dapat teratasi karena jalanan kembali mengeras. Namun
dilain pihak, pada saat musim dingin tersebut, tentara Jerman tidak dilengkapi
dengan pakaian musim dingin, sebagai akibat prediksi Hitler yang menganggap Uni
Soviet dapat jatuh di musim panas atau dalam waktu 2 bulan dari saat invasi
awal dilakukan. Tidak hanya pakaian musim dingin yang kurang, peralatan Jerman
seperti tank, persenjataan, dan kendaran-kendaraaan lainnya juga mogok akibat
cuaca dingin dibawah 0° Celcius. Bahkan musim dingin yang terjadi pada saat
itu, dianggap oleh orang Rusia sendiri sebagai yang paling dingin dari yang
pernah terjadi sebelumnya.
Pembangunan
Pertahanan Soviet di depan kota Moskwa sendiri dilakukan secara tergesa-gesa.
Pemimpin Soviet mengirim ribuan sukarelawan dan rekrutmen ke medan perang,
bahkan termasuk diantaranya batalyon wanita langsung menuju senapan mesin. Di
front Moskow-lah istilah Panfilovec menjadi istilah terkenal, mengambil nama
I.V. Panfilov, komandan divisi senapan ke-316, yang tewas mengorbankan dirinya
dalam pertempuran melawan tank Jerman. Hanya sedikit tentara Soviet yang
selamat dalam pertempuran itu, dengan meninggalkan korban tentara Jerman yang
tidak sedikit.
Pada
27 November 1942, Tentara Jerman pernah sempat mencapai posisi paling timur
dari invansi mereka ke Uni Soviet. Sebuah kelompok patroli tentara Jerman
berhasil menguasai sebuah stasiun kereta api berjarak 27 kilometer diluar kota
Moskwa, sebelum berhasil diusir oleh pasukan pertahanan Soviet.
Pada
5 Desember 1941, setelah melihat gerak lambat pasukan Jerman dan mulai
melemahnya semangat tempur mereka. Marshall Zhukov kemudian melancarkan
serangan balik terbesar terhadap Tentara Jerman. Serangan balik dilakukan
disemua sektor garis depan Moskow pada tanggal 6 Desember 1941. Sepanjang musim
gugur, Zhukov secara diam-diam memindahkan tentara soviet dari Siberia yang
masih segar dan bersenjata lengkap untuk mempertahankan Moskow. Namun,
keberadaan pasukan ini sengaja ditahan, sampai tiba saatnya dilepas untuk
melakukan serangan pada tanggal yang telah ditentukan. Zhukov mengandalkan
informasi dari Richard Sorge, mata-mata Rusia, yang mengatakan bahwa Jepang
tidak akan menyerang Uni Soviet. Informasi ini dipercaya, karena sebelumnya
Sorge pernah memberikan informasi tepat mengenai invasi Jerman ke Uni Soviet
(Operasi Barbarossa).
Disaat
tentara Jerman telah terlalu dekat dengan pusat Kota Moskow, Zhukov langsung
memerintahkan divisi Siberia tersebut untuk menghadapi Jerman, divisi tersebut
yang dilengkapi dengan Tank T-34 dan peluncur roket Katyusha baru serta telah
siap dengan musim dingin berhasil memukul mundur pasukan Jerman yang telah
kehabisan tenaga, lelah dan mengalami demoralisasi sebagai akibat musim dingin
dan terlalu lama di medan perang. Pasukan Jerman dalam serangan tersebut
berhasil dipukul mundur hinggaa 100 sampai 250 kilometer dari kota Moskow pada
tanggal 7 Januari 1942. Pada bulan April 1942 Uni Soviet kembali
mengonsolidasikan diri setelah berhasil memukul mundur pasukan Jerman. Setelah
serangan balik itu, tentara Jerman tidak dapat lagi melakukan serangan dan
malah harus terus mundur. Mundurnya pasukan Jerman ini tidak lagi akan
mengancam kota Moskow. Kemenangan dalam pertempuran ini meningkatkan semangat
tentara dan rakyat Soviet, sedangkan bagi Jerman, kekalahan tersebut pada
akhirnya membuktikan bahwa tidak selamanya tentara Jerman tak terkalahkan dan
kekalahan mereka dalam pertempuran ini menunjukan kegagalan dari taktik perang
Blitzkrieg.
Setelah
pertempuran itu, Jerman mau tak mau harus mempersiapkan diri dalam pertempuran
panjang dan berdarah dalam menghadapi Soviet, namun kali ini, Soviet yang
mengambil inisiatif pertempuran. Menurut sumber terpercaya sources, sekitar
700.000 tentara merah terbunuh, luka atau hilang dalam fase pertahanan dan
serangan balik dan sekitar 250.000 tentara poros terbunuh, hilang atau
luka-luka sepanjang pertempuran berlangsung. Untuk mengenang kepahlawanan ini,
Kota Moskow dianugerahi penghargaan Kota Pahlawan pada tahun 1965, khusus untuk
memperingati 20 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman pada tahun 1945.salam jeha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar