TUGAS IPS KELAS 9
1. Sirkulasi
a. Dampak Positif Sirkulasi
1) Terjadi penyerapan tenaga kerja dari luar daerah.
2) Memperoleh tenaga kerja dengan upah yang relatif lebih murah.
3) Adanya arus para penglaju dapat meningkatkan sarana dan
prasarana
transportasi.
4) Terjadi pemerataan pendapatan.
b . Dampak Negatif Sirkulasi
1) Menimbulkan kenaikan volume lalu lintas dan angkutan pada jam-jam atau
hari-hari tertentu, misalnya di pagi dan sore hari atau pada awal pekan dan
akhir pekan.
2) Mengurangi peluang kerja bagi masyarakat atau penduduk asli.
3) Beban kota atau daerah yang didatangi semakin berat karena terjadinya
kenaikan jumlah penduduk (khususnya di siang hari) sehingga kota atau daerah
tersebut terasa lebih padat.
2. Urbanisasi
a. Dampak Positif Urbanisasi
1) Mengurangi angka pengangguran di daerah pedesaan.
2) Masyarakat desa yang bekerja di kota dapat meningkatkan kesejahteraan
keluarganya.
3) Para pelaku urbanisasi dapat menularkan pengalaman kerjanya di desa,
misalnya dengan membuka usaha sendiri di desanya.
b . Dampak Negatif Urbanisasi
1) Desa kehilangan tenaga kerja, khususnya generasi muda sebagai tenaga
penggerak
pembangunan.
2) Peluang kerja di kota menjadi semakin sempit karena sebagian telah diisi
oleh tenaga kerja dari luar daerah.
3) Merebaknya kawasan-kawasan kumuh di kota.
4) Meningkatkan kesenjangan sosial masyarakat kota.
5) Merebaknya sektor-sektor informal, seperti PKL, yang dapat mengurangi
keindahan kota.
6)
Peningkatan jumlah penduduk di kota menuntut penyediaan sarana dan prasarana
sosial.
7) Meningkatkan angka kriminalitas di kota karena dampak pengangguran.
a. Dampak Positif Sirkulasi
1) Terjadi penyerapan tenaga kerja dari luar daerah.
2) Memperoleh tenaga kerja dengan upah yang relatif lebih murah.
3) Adanya arus para penglaju dapat meningkatkan sarana dan
prasarana transportasi.
4) Terjadi pemerataan pendapatan.
b . Dampak Negatif Sirkulasi
1) Menimbulkan kenaikan volume lalu lintas dan angkutan pada jam-jam atau hari-hari tertentu, misalnya di pagi dan sore hari atau pada awal pekan dan akhir pekan.
2) Mengurangi peluang kerja bagi masyarakat atau penduduk asli.
3) Beban kota atau daerah yang didatangi semakin berat karena terjadinya kenaikan jumlah penduduk (khususnya di siang hari) sehingga kota atau daerah tersebut terasa lebih padat.
2. Urbanisasi
a. Dampak Positif Urbanisasi
1) Mengurangi angka pengangguran di daerah pedesaan.
2) Masyarakat desa yang bekerja di kota dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
3) Para pelaku urbanisasi dapat menularkan pengalaman kerjanya di desa, misalnya dengan membuka usaha sendiri di desanya.
b . Dampak Negatif Urbanisasi
1) Desa kehilangan tenaga kerja, khususnya generasi muda sebagai tenaga penggerak
pembangunan.
2) Peluang kerja di kota menjadi semakin sempit karena sebagian telah diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah.
3) Merebaknya kawasan-kawasan kumuh di kota.
4) Meningkatkan kesenjangan sosial masyarakat kota.
5) Merebaknya sektor-sektor informal, seperti PKL, yang dapat mengurangi keindahan kota.
6) Peningkatan jumlah penduduk di kota menuntut penyediaan sarana dan prasarana sosial.
7) Meningkatkan angka kriminalitas di kota karena dampak pengangguran.
3. Transmigrasi
a. Dampak Positif Transmigrasi
1) Memeratakan kepadatan penduduk.
2) Meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
3) Merangsang pembangunan di daerah baru.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran antarsuku bangsa.
b . Dampak Negatif Transmigrasi
1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan permukiman.
2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi.
3) Pada beberapa kasus, pelaksanaan transmigrasi terkadang menimbulkan
kecemburuan sosial antara penduduk asli dengan para pendatang.
Untuk mengantisipasi dampak-dampak negatif dari berbagai jenis migrasi
tersebut, pemerintah mengambil langkah-langkah, berikut ini.
1. Merealisasikan pemerataan pembangunan antardaerah, sehingga kesenjangan
pembangunan dapat dikurangi.
2. Melaksanakan program-program pembangunan desa, seperti pelaksanaan IDT
(Inpres Desa Tertinggal) dan program Bangga Suka Desa, sehingga dapat lebih
mengoptimalkan pembangunan desa.
3. Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun
ekstensifikasi pertanian.
4. Merangsang kegiatan industri di pinggiran kota atau dekat dengan kawasan
pedesaan, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
5. Melakukan kebijakan “kota tertutup”, yaitu larangan bagi penduduk (khususnya
penduduk pendatang) yang tidak memiliki KTP atau pekerjaan tetap untuk tinggal
di kota yang dituju.
6. Melaksanakan pembangunan terpadu antardaerah dalam satu kawasan, misalnya
antara Jakarta dengan Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor sehingga pusat
pertumbuhan tidak hanya memusat di Jakarta.
1. Transmigrasi umum
gyaitu keluarga yang pindah mendaftarkan diri di
tempat asalnya, kemudian secara berombongan diangkut ke daerah baru. Di tempat
transmigrasi mereka telah disediakan rumah, diberi perbekalan untuk jangka
tertentu, mendapat bantuan kesehatan, pendidikan dan sarana kehidupan beragama.
Bantuan ini biasanya untuk satu tahun pertama sampai mereka dapat berdiri
sendiri.
2. Transmigrasi spontan
Transmigrasi spontan yaitu transmigrasi dengan
biaya sendiri para transmigran pindah ke tempat baru yang disediakan
pemerintah.
3. Transmigrasi bedol Desa
Transmigrasi bedol Desa yaitu transmigrasi yang
melibatkan seluruh penghuni satu desa tertentu, penduduk serta pamong desanya
pindah ke tempat baru. Suatu proyek besar atau akibat bencana alam di tempat
asal dapat menimbulkan transmigrasi bedol desa. Ini pernah terjadi seperti
ketika pembangunan waduk dan bendungan Gajahmungkur Wonogiri, Jawa Tengah,
bencana Gunung Merapi Jawa Tengah.
4. Transmigrasi lokal
Jika perpindahan ini berjarak dekat, mungkin
masih di dalam wilayah provinsi itu sendiri, seperti pemindahan para
purnawirawan ABRI ke daerah Teluk Lada Banten Selatan. Para transmigran ini
berasal dari Pulau Jawa juga.
Dengan lancarnya transportasi di seluruh wilayah
negara kita terjadilah pergeseran norma di daerah-daerah, asimilasi fisik
maupun budaya antar daerah. Di satu pihak terdapat usaha pelestarian budaya
daerah, di lain pihak muncul budaya baru akibat dari percampuran antara
budaya-budaya daerah. Asalkan keduanya itu baik, rasanya patut dilestarikan, namun yang
menjadi kurang baik marilah kita buang bersama-sama.......SALAM JEHA .....
1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan permukiman.
2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi.
3) Pada beberapa kasus, pelaksanaan transmigrasi terkadang menimbulkan kecemburuan sosial antara penduduk asli dengan para pendatang.
Untuk mengantisipasi dampak-dampak negatif dari berbagai jenis migrasi tersebut, pemerintah mengambil langkah-langkah, berikut ini.
1. Merealisasikan pemerataan pembangunan antardaerah, sehingga kesenjangan pembangunan dapat dikurangi.
2. Melaksanakan program-program pembangunan desa, seperti pelaksanaan IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan program Bangga Suka Desa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan pembangunan desa.
3. Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun ekstensifikasi pertanian.
4. Merangsang kegiatan industri di pinggiran kota atau dekat dengan kawasan pedesaan, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
5. Melakukan kebijakan “kota tertutup”, yaitu larangan bagi penduduk (khususnya penduduk pendatang) yang tidak memiliki KTP atau pekerjaan tetap untuk tinggal di kota yang dituju.
6. Melaksanakan pembangunan terpadu antardaerah dalam satu kawasan, misalnya antara Jakarta dengan Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor sehingga pusat pertumbuhan tidak hanya memusat di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar